Contact Me

Feel free to discuss @ivan_arista


Saturday 13 December 2008

Jangan makan, nanti tersedak!

Jangan makan, nanti tersedak!

”Menghindari pengambilan resiko berarti mengambil resiko yang terbesar”
-Stuart Avery Gold, “Ping”-

Setiap orang mempunyai ketakutan masing-masing di dalam hatinya, namun seberapa besar ketakutan tersebut akan berpengaruh pada tindakan yang kita lakukan? Semakin besar rasa takut seseorang, maka kreativitas dan perbuatan yang dilakukan oleh seseorang akan semakin sempit dan terbatas pada tindakan-tindakan biasa. Tindakan-tindakan biasa yang kita lakukan tidak akan pernah membawa kita menjadi orang yang luar biasa. Kembali pada diri kita masing-masing, mana yang ingin kita capai? Menjadi orang biasa sama seperti mayoritas atau menjadi orang luar biasa yang memang minoritas? Jawaban ada pada diri kita masing-masing.

Salah satu, memang bukan satu-satunya, cara untuk menuju ke orang yang luar biasa, cara yang cukup efektif, mudah, namun tidak banyak yang mau melakukannya adalah dengan menghilangkan rasa takut yang ada pada diri kita masing-masing karena kepercayaan diri yang ada pada diri kita itulah yang akan membawa kita menjadi orang luar biasa. Pikirkanlah, bagaimana mungkin orang pedesaan dapat menjadi presiden (Pak Harto), orang tuli bisa menemukan lampu (Thomas Alfa Edison), orang tidak lulus sekolah bisa menjadi salah satu orang terkaya di dunia (Bill Gates), orang yatim piatu SD tidak tamat bisa menjadi motivator terbaik di Indonesia (Andrie Wongso), jika kita selalu berpikir sistematis menggunakan logika, semua hal itu tidak mungkin, namun kenyataannya?

Sering kali kita selalu terjebak dalam ketakutan-ketakutan. Hal ini akan membuat kita terlalu banyak pertimbangan yang pada akhirnya akan menyia-nyiakan kesempatan yang kita miliki apabila kesempatan tersebut jarang muncul. Takut membuat program HIMA karena takut ditolak BPMF, terus menerus dipertimbangkan hingga pada akhirnya periode kepengurusan telah habis dan tidak ada kesempatan lagi untuk membuat program atau takut mengundang dosen di acara perpisahan karena takut kekurangan dana hingga pada akhirnya pesta perpisahan berlangsung dan timbul masalah merupakan contoh ketakutan-ketakutan membawa kerugian yang terjadi di dunia kuliah. Takut dimarahi oleh atasan sehingga kita tidak berani mengungkapkan sesuatu yang menurut kita lebih benar hingga pada akhirnya waktu yang kita miliki berakhir, takut memulai usaha karena takut rugi hingga pada akhirnya kesempatan usaha itu dimanfaatkan oleh orang lain merupakan contoh ketakutan-ketakutan membawa kerugian yang terjadi di dunia kuliah. Takut membeli barang karena takut terlalu mahal hingga pada akhirnya barang tersebut habis dibeli orang lain, takut menolak ajakan teman karena takut dianggap tidak setia kawan hingga pada akhirnya menyiksa diri sendiri merupakan contoh ketakutan-ketakutan membawa kerugian yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Masih banyak ketakutan-ketakutan lainnya yang entah kita sadari atau tidak, telah dan akan terus membawa kerugian bagi kita!

Memperhitungkan segala sesuatu adalah baik namun terlalu memperhitungkan adalah tindakan buang-buang waktu yang tidak berguna. Jika saya melakukan A nanti B, bila B maka C, setelah C muncul D, D berakhir menyebabkan E, E usai F timbul, bla bla bla hingga Z, Z itu buruk bagi saya sehingga saya tidak melakukan semuanya. Apakah itu yang anda harapkan untuk terjadi? Kita harus mengingat prinsip kesuksesan yang mana kesuksesan adalah titik temu antara kesempatan dan kesiapan. Ada kalanya kita mempunyai waktu yang begitu besar sebelum kesempatan itu pergi, namun sering kali kesempatan itu hanya akan datang sekejap mata saja. Apabila anda terlalu banyak berpikir, hilanglah kesempatan itu. Hilanglah peluang anda untuk meraih kesuksesan.

Memang ada benarnya, kita harus mempertimbangkan dengan baik keputusan yang kita ambil agar tidak dibilang ”pengawuran”. Itu tidaklah salah, namun setiap dari kita dibekali intuisi sebagai seorang manusia yang bisa menentukan mana yang benar dan mana yang salah untuk diri kita sendiri. Asahlah intuisi itu sehingga kita dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat, juga asahlah rasa percaya diri anda untuk dapat mencegah hilangnya peluang yang anda miliki begitu saja. Ingat, menghindari pengambilan resiko berarti mengambil resiko yang terbesar. Jangan pernah takut mengambil resiko!

Akhir kata, semua orang tidak sempurna, pasti setiap dari kita akan melakukan kesalahan, atau dengan kata lain, ”Saya tidak mau dikritik oleh orang yang saya rasa tidak lebih benar dari saya!”. Sebuah ungkapan paling bodoh untuk siapa yang tidak bersedia mengakui besarnya kesalahan yang ada pada dirinya sendiri, pengecut. Tidak sependapat? Saya menunggu segala jenis tanggapan, saran, maupun kritik di email saya.

Ivan Arista
ivan_arista@yahoo.com
+628123100679