Contact Me

Feel free to discuss @ivan_arista


Saturday 8 January 2011

Kenapa aku abis lulus ga cari kerja di Taiwan malah langsung pulang?

26 Januari 2011: Leaving Taipei

Dua tahun sudah kuliah aku menjalani kuliah master di Taiwan, dua tahun bukanlah waktu yang panjang, waktu berlalu dengan cepat, meninggalkan banyak kenangan bersama seluruh teman-teman sekalian di sini. Dua tahun juga bukanlah waktu yang singkat, banyak pengalaman yang aku dapatkan di sini tidak hanya di NTUST, namun juga di berbagai komunitas lainnya di Taiwan ini.

Saat-saat sekarang ini, setelah menyelesaikan sidang, banyak teman bertanya, “Udah dapat kerja di Taiwan?”, ketika aku menjawab, “Aku ga ngelamar kerja di Taiwan, langsung pulang ke Surabaya”, hampir semua bertanya, “Kenapa koq ga kerja di sini saja? Kan udah bisa bahasa Mandarin, dsb…”

Jawaban dari pertanyaan ini sangat berkaitan dengan jurusan yang aku ambil ditambah dengan sifatku yang mudah bosan, terus mencari sesuatu yang baru, dan aku membayangkan betapa bosannya apabila harus duduk sebagai pekerja kantor dengan rutinitas yang sama setiap harinya. Jurusan manajemen industri S1 mengajarkan tentang kewirausahaan, bagaimana mengelola sebuah industri, mulai dari industri yang terdiri dari 2 hingga 3 orang, ditambah dengan jurusan MBA S2 yang selalu mengajarkan bagaimana membuat business plan yang baik, menyusun strategi pemasaran, dan lain sebagainya. Semuanya sudah membuatku membuang jauh-jauh pikiran untuk menjadi seorang professional dan bercita-cita untuk berwirausaha. Wirausaha butuh modal besar? Buang jauh-jauh pikiran itu.

Dalam satu pelatihan kewirausahaan, pembicara menjelaskan banyak peluang yang terbuka bagi pekerja/ pelajar Indonesia di Taiwan apabila ingin pulang dan langsung memulai usaha di Indonesia dengan modal yang kita kumpulkan di Taiwan. Lengkap dengan kisah sukses nyata mantan TKI dalam berwirausaha di Indonesia. Hal ini sama sekali tidak salah. Apabila selama kita tinggal di Taiwan, sedikit menghemat uang beasiswa ditambah pekerjaan part-time sesuai porsi yang diijinkan kampus, dalam jangka waktu 2 tahun, modal kerja itu pasti tersedia. Pasti? Ya, pasti! Buat saya, jangan sampai kita mahasiswa kalah dibanding TKI/ TKW yang bisa sukses berwirausaha setelah pulang dari luar negeri…

“Apa ga menyesal meninggalkan Taiwan dan langsung kembali ke Indonesia?”

Tidak~ Setiap orang datang ke Taiwan dengan tujuannya masing-masing. Setiap kita pasti ingin belajar apa yang kita ingini. Yang ingin fasih bahasa Mandarin, belajar bahasa Mandarin. Yang ingin menjadi akademisi, belajar ilmu pengetahuan dan penelitian. Yang ”hanya” ingin membuka wawasan? Buat aku, bagaimana berinteraksi dengan orang Taiwan, menjalin relasi dengan berbagai organisasi/ institusi, dan menyesuaikan diri hidup dengan mereka adalah salah satu pelajaran penting selama aku di Taiwan, bahkan lebih penting daripada mata kuliah maupun skripsiku. Beberapa teman beranggapan, ”Ivan suka jalan-jalan, datang ke Taiwan kuliah atau pelesir?” Hehe.. Tidak sepenuhnya salah, namun jalan-jalan itu tidak hanya jalan-jalan begitu saja, banyak ”Life story” dan pengalaman yang berharga aku dapatkan dari seringnya jalan-jalan itu...

Dari awal datang ke Taiwan, aku berpegang pada prinsip itu. Semua keputusan yang aku ambil selalu didasarkan pada prinsip itu. Mulai dari pemilihan profesor pembimbing, ”Ivan jalan-jalan terus koq skripsinya bisa selesai ya?”, pemilihan mata kuliah tiap semester yang relatif sedikit tugas, hingga selalu memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada di luar perkuliahan yang sangat mungkin akan membuatku meninggalkan perkuliahan. Semuanya itu memang membuatku kurang belajar hal-hal akademis dibandingkan teman-teman lain, namun aku yakin aku belajar lebih banyak dalam kehidupan dan hal-hal non akademis.

Menyesal pulang ke Indonesia? Sekali lagi, tidak! Aku merasa aku sudah melakukan semua yang aku bisa lakukan di Taiwan. Setiap kesempatan yang ada sudah aku manfaatkan sebagaimana mestinya. Mulai dari partisipasi di organisasi mahasiswa sampai TKI, bekerja di TV, beberapa radio dan jadi MC, ketinggalan pesawat, jalan-jalan keliling Taiwan, mengikuti pameran macam-macam barang, shopping, tinggal bersama dengan teman-teman dari berbagai jenis latar belakang, dan masih banyak hal lainnya yang sudah aku lakukan, sampai yang terakhir, membantu NTUST dalam proses pendirian Taiwan Education Center di Surabaya, aku merasa sudah cukup melakukan dan mendapatkan apa yang aku inginkan selama dua tahun hidup di Taiwan.

I love Taiwan! Sebuah negara yang sangat membuatku merasa tinggal di rumah sendiri. Meskipun tidak lagi tinggal di Taiwan, aku yakin suatu saat aku pasti kembali lagi ke sini. Aku sangat yakin kesempatan itu pasti ada, entah mengunjungi pameran, sekolah bahasa, rekreasi, transit, apapun... Yang pasti, bukan S-3 tentunya! Hahaha.. :D Buat teman-teman yang masih di Taiwan, sama seperti yang aku tulis di semua kartu ucapan, ”Enjoy your stay in Taiwan!”.

~ ivan_arista@yahoo.com